0878 3846 3313

Aturan membagi daging aqiqah

Aturan dan tatacara membagi daging aqiqah dan tatacaranya yang sesuai dengan hukum Islam harus anda ketahui sebagai muslim yang taat. Dengan demikian, anda tidak lagi mengajukan pertanyaan seperti bagaimana cara membagikan daging dari hasil potongan hewan aqiqah. Pemahaman yang benar tentang aqiqah, akan memberikan gambaran dan menentukan keputusan yang berkaitan dengan boleh tidaknya daging tersebut dinikmati atau dimakan yang mempunyai hajat.

Orang-orang yang Berhak Menerima Daging Aqiqah

Daging kambing selain disedekahkan ke orang-orang yang berhak juga bisa dimakan oleh keluarga yang melaksanakan aqiqah. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah RA yang diriwayatkan Al-Bayhaqi.

“Sunnahnya aqiqah adalah dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Daginnya  dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Kemudian dimakan (oleh keluarganya), dan juga disedekahkan pada hari ketujuh”.

(Hadits Riwayat al-Bayhaqi)

Dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Jabir Al Jaza’iri, beliau menjelaskan bahwasannya yang boleh menikmati menu atau daging aqiqah adalah ahlul bait, lalu daging kemudian disedekahkan dan dihadiahkan.

Mengenai pembagian daging aqiqah dalam Islam, terdapat perbedaan pendapat diantara ulama. Ada yang menyatakan bahwa Aturan dan tatacara membagi daging aqiqah hampir sama dengan pembagian daging qurban yaitu sebagiannya boleh dimakan oleh keluarga yang beraqiqah dan sebagiannya lagi disedekahkan kepada fakir miskin dan tetangga.

Aturan dan tatacara Membagi Daging Aqiqah

Hukum Menunda Pembagian Daging Aqiqah

Hakekat dari aqiqah adalah menyembelih kambing dalam rangka beribadah kepada Allah, karena mensyukuri nikmat atas kelahiran anak.

Dari Salman bin Amir ad-Dhabbi Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَتُهُ، فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا، وَأَمِيطُوا عَنْهُ الْأَذَى

Setiap anak ada aqiqahnya, disembelihkan hewan untuknya dan dicukur rambutnya. (HR. Bukhari 5471, Ahmad 16229 dan yang lainnya).

Hadis ini menunjukkan bahwa inti dari aqiqah adalah kegiatan penyembelihannya dan bukan pembagian dagingnya. Karena itu, jika kita ingin menjalankan aqiqah di hari ketujuh pasca-kelahiran, maka yang harus kita lakukan adalah menyembelih kambing di hari itu.

Sementara untuk Aturan dan tatacara membagi daging aqiqah, para ulama menjelaskan bahwa syariat memberikan kelonggaran. Dalam arti tidak harus bertepatan dengan waktu penyembelihan. Sebagaimana qurban, penyembelihannya dilakukan pada waktu yang telah ditetapkan, yaitu idul adha dan hari tasyriq, sementara distribusi dagingnya boleh menyusul.

Ibnu Qudamah menjelaskan,

وسبيلها في الأكل والهدية والصدقة سبيلها ـ يعني سبيل العقيقة كسبيل الأضحية .. وبهذا قال الشافعي .

وقال ابن سيرين : اصنع بلحمها كيف شئت

Aturan dan tatacara membagi daging aqiqah, seperti hukum makan, dihadiahkan dan disedekahkan, sama seperti aturan qurban – artinya aturan aqiqah sama seperti aturan qurban.. dan ini yang dinyatakan as-Syafi’i. Ibnu Sirin mengatakan, ‘Tangani dagingnya sesuai yang anda inginkan.’

Beliau juga menegaskan,

والأشبه قياسها على الأضحية لأنها نسيكة مشروعة غير واجبة فأشبهت الأضحية ولأنها أشبهتها في صفاتها وسنها وقدرها وشروطها فأشبهتها في مصرفها

Yang paling mendekati, aqiqah diqiyaskan dengan kurban. Karena aqiqah adalah ibadah yang disyariatkan dan hukumnya tidak wajib, sehingga sama seperti qurban. Dan karena aqiqah sama seperti qurban untuk kriteria hewannya, usianya, batasannya, dan syarat-syaratnya, sehingga cara pembagiannya juga sama seperti qurban. (al-Mughni, 9/463).

Aturan dan tatacara Membagi Daging Aqiqah

Demikian pula, aqiqah bisa diwakilkan. Sebagaimana menyembelih qurban dan pembagiannya bisa diwakilkan

Apakah boleh Daging Akikah Dibagikan Mentah?

ketentuan tersebut tidak diatur dalam hukum syariat. Artinya, syariat memberikan kebebasan apakah daging dibagikan sudah dimasak ataupun masih mentah. Ibnu Qudamah dalam kitab Al Mughni memberikan penjelasan sebagai berikut. ” Tata cara aqiqah seperti cara mengkonsumsinya, menghadiahkannya atau mensedekahkanya sama sebagaimana tata cara udhiyah (berqurban)… dan ini yang dinyatakan As Syafi’i (pendiri Mazhab Syafi’i).”

Syeikh Ibnu Baz dalam kitab Majmu Fatawa Ibnu Baz menjelaskan akikah yang dinyatakan Aturan dan tatacara membagi daging aqiqah sesuai syariat adalah seperti yang diajarkan Rasulullah MuhammadSAW. Yaitu menyembelih hewan di hari ketujuh kelahiran anak. Setiap orang yang datang diajak berbahagia menyambut kehadiran buah hati dari tuan rumah. Sehingga, daging akikah selalu dibagikan dalam keadaan sudah dimasak. Jarang kita temui akikah yang membagikan daging dalam keadaan mentah.

Aturan dan tatacara Membagi Daging Aqiqah

Tetapi, apakah membagikan daging akikah mentahan tidak dibolehkan?

Dikutip dari konsultasi syariah, inti akikah adalah menyembelih hewan. Ini sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang bayi.

Tetapi, ulama berbeda pandangan apakah harus kambing. Sebagian ulama membolehkan akikah dengan sapi atau unta sesusai  Aturan dan tatacara membagi daging aqiqah yang telah ditentukan dalam islam.

%d bloggers like this: